Sabtu, 02 Mei 2015

CARA MEMBUAT KABEL UTP STRAIGHT & CROSS

Kabel straight
Kabel straight merupakan kabel yang memiliki cara pemasangan yang sama antara ujung satu  dengan ujung yang lainnya.
Kabel straight digunakan untuk menghubungkan 2 device yang berbeda.
Urutan standar kabel straight adalah seperti dibawah ini yaitu sesuai dengan standar TIA/EIA 368B (yang paling banyak dipakai) atau kadang-kadang juga dipakai  sesuai  standar TIA/EIA 368A sebagai berikut:

Contoh penggunaan kabel straight adalah sebagai berikut :

  • Menghubungkan antara computer dengan switch
  • Menghubungkan computer dengan LAN pada modem cable/DSL
  • Menghubungkan router dengan LAN pada modem cable/DSL
  • Menghubungkan switch ke router
  • Menghubungkan hub ke router

Kabel cross over
Kabel cross over merupakan kabel yang memiliki susunan berbeda antara ujung satu dengan
ujung dua. Kabel cross over  digunakan untuk menghubungkan 2 device yang sama. Gambar dibawah adalahsusunan standar kabel cross over.
Contoh penggunaan kabel cross over adalah sebagai berikut :
  • Menghubungkan 2 buah komputer secara langsung
  • Menghubungkan 2 buah switch
  • Menghubungkan 2 buah hub
  • Menghubungkan switch dengan hub
  • Menghubungkan komputer dengan router
Dari 8 buah kabel yang ada pada kabel UTP ini (baik pada kabel straight maupun cross over) hanya 4 buah saja yang digunakan untuk mengirim dan menerima data, yaitu kabel pada pin no 1,2,3 dan 6.

Membuat kabel Straight dan Cross Over
Untuk membuat sebuah kabel jaringan menggunakan kabel UTP ini terdapat beberapa peralatan yang perlu kita siapkan, yaitu
  • kabel UTP
  • Connector RJ-45
  • Crimping tools
  • RJ-45 LAN Tester
contoh gambarnya seperti dibawah ini :


Kabel UTP Tipe Straight
Sekarang akan kita bahas cara pemasangannya. Yang pertama adalah cara memasang kabel UTP tipe straight. Untuk itu, lakukan langkah-langkah berikut:
  1. Kupas ujung kabel sekitar 2 cm, sehingga kabel kecil-kecil yang ada didalamnya kelihatan.
  • Pisangkan kabel-kabel tersebut dan luruskan. Kemudian susun dan rapikan berdasarkan warnanya yaitu Orange Putih, Orange, Hijau Putih, Biru, Biru Putih, Hijau, Coklat Putih, dan Coklat. Setelah itu potong bagian ujungnya sehingga rata satu sama lain.
Susunan kabel UTP tipe straight bisa Anda lihat pada gambar di bawah:

Setelah kabel tersusun, ambil Jack RJ-45. Seperti yang saya katakan tadi Jack ini terdiri dari 8 pin. Pin 1 dari jack ini adalah pin yang berada paling kiri jika posisi pin menghadap Anda. Berurut ke kanan adalah jack 2, 3, dan seterusnya.
 

Kemudian masukkan kabel-kabel tersebut ke dalam Jack RJ-45 sesuai dengan urutan tadi yaitu sebagai berikut:
    • Orange Putih pada Pin 1
    • Orange pada Pin 2
    • Hijau Putih pada Pin 3
    • Biru pada Pin 4
    • Biru Putih pada Pin 5
    • Hijau pada Pin 6
    • Coklat Putih pada Pin 7
    • Coklat pada Pin 8.
Masukkan kabel tersebut hingga bagian ujungnya mentok di dalam jack.


Masukan Jack RJ-45 yang sudah terpasang dengan kabel tadi ke dalam mulut tang crimping yang sesuai sampai bagian pin Jack RJ-45 berada didalam mulut tang. Sekarang jepit jack tadi dengan tang crimping hingga seluruh pin menancap pada kabel. Biasanya jika pin jack sudah menancap akan mengeluarkan suara “klik”.
Sekarang Anda sudah selesai memasang jack RJ-45 pada ujung kabel pertama. Untuk ujung kabel yang kedua, langkah-langkahnya sama dengan pemasangan ujung kabel pertama tadi. Untuk itu, ulangi langkah-langkah tadi untuk memasang Jack RJ-45 pada ujung kabel yang kedua.
Kalau sudah kemudian kita test menggunakan LAN tester. Masukkan ujung ujung kabel ke alatnya, kemudian nyalakan, kalau lampu led yang pada LAN tester menyala semua, dari nomor 1 sampai 8 berarti Anda telah sukses. Kalau ada salah satu yang tidak menyala berarti kemungkinan pada pin nomor tersebut ada masalah. Cara paling mudah yaitu Anda tekan (press) lagi menggunakan tang. Kemungkinan pinnya belum tembus. Kalau sudah Anda tekan tetapi masih tidak nyambung, maka coba periksa korespondensinya antar pin udah 1-1  atau belum.lihat gambar di bawah ini:





Kabel UTP Tipe Cross
Cara memasang kabel UTP tipe straight sudah saya jelaskan tadi. Sekarang saya bahas mengenai cara memasang kabel UTP tipe cross. Cara pemasangan kabel UTP tipe cross hampir sama dengan memasang kabel UTP tipe straight. Mengenai teknis pemasanganya sama seperti tadi. Perbedaanya adalah urutan warna kabel pada ujung kabel yang kedua. Untuk ujung kabel pertama, susunan kabel sama dengan susunan kabel UTP tipe straight yaitu:
    • Orange Putih pada Pin 1
    • Orange pada Pin 2
    • Hijau Putih pada Pin 3
    • Biru pada Pin 4
    • Biru Putih pada Pin 5
    • Hijau pada Pin 6
    • Coklat Putih pada Pin 7
    • Coklat pada Pin 8.
Untuk ujung kabel yang kedua, susunan warnanya berbeda dengan ujung pertama. Adapaun susunan warnanya adalah sebagi berikut:
  • Hijau Putih pada Pin 1
  • Hijau pada Pin 2
  • Orange Putih pada Pin 3
  • Biru pada Pin 4
  • Biru Putih pada Pin 5
  • Orange pada Pin 6
  • Coklat Putih pada Pin 7
  • Coklat pada Pin 8.
Hasil akhir kabel UTP tipe cross akan seperti ini:

Kesimpulannya adalah jika Anda memasang kabel UTP tipe straight maka susunan warna pada kedua ujung kabel adalah sama. Sedangkan cara pemasangan UTP tipe cross, susunan warna ujung kabel pertama berbeda dengan unjung kabel kedua. Nanti jika dites menggunakan LAN tester, maka nantinya led 1, 2, 3 dan 6 akan saling bertukar. Kalau tipe straight menyalanya urutan, sedangkan tipe cross ada yang lompat-lompat. Tapi yang pasti harus menyala semua setiap led dari nomor 1 sampai 8.lihat gambar di bawah ini :

Jumat, 01 Mei 2015

Belajar HTML5

PENGERTIAN

HTML5 merupakan sebuah bahasa markah untuk menstrukturkan dan menampilkan isi dari World Wide Web, sebuah teknologi inti dari Internet. HTML5 adalah revisi kelima dari HTML dan hingga bulan Juni 2011 masih dalam pengembangan.
Dimana tujuan utama pengembangan HTML5 adalah untuk memperbaiki teknologi HTML agar mendukung teknologi multimedia terbaru, mudah dibaca oleh manusia dan juga mudah dimengerti oleh mesin.


Tujuan dibuatnya HTML5 :

  • Fitur baru harus didasarkan pada HTML, CSS, DOM, dan JavaScript
  • Mengurangi kebutuhan untuk plugin eksternal ( Seperti Flash )
  • Penanagan kesalahan yang lebih baik
  • Lebih markup untuk menggantikan scripting
  • HTML5 merupakan perangkat mandiri
  • Proses pembangunan dapat terlihat untuk umum

Fitur baru dalam HTML5 :

  • Unsur kanvas untuk menggambar
  • Video dan elemen audio untuk media pemutaran
  • Dukungan yang lebih baik untuk penyimpanan secara offline
  • Elemen konten yang lebih spesifik, seperti artikel, footer, header, nav, section
  • Bentuk kontrol form seperti kalender, tanggal, waktu, email, url, search.

HTML5 sangat powerful, sampai-sampai almarhum Steve Jobs pernah mengatakan HTML5 sebagai pengganti Flash, perkataan Steve Jobs tersebut sedikit banyak mempengaruhi para programmer yang ingin mengembangkan flash. Tentunya membuat sebagian dari mereka berpindah ke HTML5.  Steve Jobs juga mengatakan kalau Flash itu berat dan boros baterai. Dan Apple tidak akan mensupport Flash lagi.




Status
Berdasarkan pada jadwal kerja W3C, HTML5 diperkirakan menjadi kandidat rekomendasi pada akhir tahun 2010. Namun, publikasi pertama draft HTML 5 meleset selama 8 bulan. Permintaan dokumen terakhir dan tahap kandidat rekomendasi diharapkan dapat dicapai pada tahun 2008, tetapi hingga bulan Juli 2010 HTML 5 masih dalam tahapan draft pengerjaan di W3C. WHATWG telah meminta penyelesaian terakhir untuk HTML5 sejak bulan oktober tahun 2009.
Editor HTML5, Ian Hickson, berharap spesifikasi HTML5 dapat mencapai tahap kandidat rekomendasi pada tahun 2012 . Kriteria di W3C agar sebuah spesifikasi dapat berstatus – Direkomendasikan – adalah “yang kedua: 100% selesai dan penerapannya dapat dilakukan pada dua atau lebih sistem yang berbeda”. Pada wawancaranya dengan TechRepublic, Hickson memperkirakan hal ini baru akan terjadi pada tahun 2022 atau setelahnya. Meski demikian, banyak bagian dari spesifikasi sudah stabil dan telah dapat diterapkan pada produk.


Markup /  Struktur Penulisan

Bagaimana memulai HTML? Cukup menuliskan tag berikut

<!DOCTYPE HTML>
Lengkap nya sebagai berikut:
<!DOCTYPE HTML>
<html lang="en-US">
<head>
 <meta charset="UTF-8">
 <title></title>
</head>
<body>

</body>
</html>
Ada beberapa Tag HTML baru yang bisa dipakai seiring munculnya HTML5

<header>

Header dari sebuah section, mungkin lebih enak menyebutnya seperti itu
Biasanya Header berfungsi untuk menentukan header dari website yang berisi Logo/Nama Website atau deskripsi website
header juga bisa diletakkan diantara <section>, untuk menandakan judul dari sebuah section

<section>

Section biasanya digunakan untuk meletakkan konten, sebuah section biasanya diletakkan setelah Header, dan sebelum Footer

<nav>

Untuk mendefinisikan area navigasi, biasanya berisi daftar link.

<article>

Article biasanya untuk menempatkan entry independent dalam sebuah blog, majalah, ringkasan dan sebagainya.
biasanya terletak didalam section

<aside>

Sebuah aside menunjukan konten yang berkaitan dengan konten lain nya yang ada di sekitar nya. Biasanya aside bisa digunakan untuk area sidebar pada sebuah blog.

<footer>

Untuk menentukan bagian footer atau bagian bawah dari sebuah website, biasanya berisi hak cipta dari sebuah website.

Penggunaan nya dalam struktur HTML selengkapnya sebagai berikut:
<!DOCTYPE HTML>
<html>
<head>
 <meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=UTF-8" />
 <title>Your Website</title>
</head>
<body>
 <header>
  <nav>
   <ul>
    <li>Your menu</li>
   </ul>
  </nav>
 </header>

 <section>
  <article>
   <header>
    <h2>Article title</h2>
    <p>Posted on <time datetime="2009-09-04T16:31:24+02:00">September 4th 2009</time> by <a href="#">Writer</a> - <a href="#comments">6 comments</a></p>
   </header>
   <p>Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.</p>
  </article>

  <article>
   <header>
    <h2>Article title</h2>
    <p>Posted on <time datetime="2009-09-04T16:31:24+02:00">September 4th 2009</time> by <a href="#">Writer</a> - <a href="#comments">6 comments</a></p>
   </header>
   <p>Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.</p>
  </article>

 </section>

 <aside>
  <h2>About section</h2>
  <p>Donec eu libero sit amet quam egestas semper. Aenean ultricies mi vitae est. Mauris placerat eleifend leo.</p>
 </aside>

 <footer>
  <p>Copyright 2009 Your name</p>
 </footer>
</body>
</html>

Beberapa browser sudah mendukung HTML5 seperti safari, chrome, firefox, dan opera. Kabarnya IE9 ( Internet Explorer ) akan mendukung beberapa fitur dari HTML5.

Referensi:
http://www.tutorial-webdesign.com/mengenal-struktur-html5/



Jumat, 27 Maret 2015

Membuat Table Di HTML

Sekilas tentang tabel.
Tabel (table) sangat diperlukan ketika kita ingin menampilkan data yang berbentuk kolom-kolom. Dulu sebelum adanya CSS, table digunakan untuk membuat layout website namun saat ini sudah jarang dipakai sebagai layout karena faktor file yang cenderung lebih besar sehingga mempengaruhi waktu akses yang lebih lama, dalam pengelolaan dan pengeditan pun jauh lebih rumit karena banyaknya tag-tag yang dihasilkan.
Cara membuat tabel.
Untuk membuat table yang sederhana ada 3 elemen utama yaitu table, tr dan td. Tag <table> adalah untuk membuat tabel kemudian di ikuti dengan tag <tr> (table rows) adalah untuk membuat baris pada tabel kemudian tag <td> (table data) adalah untuk membuat kolom pada tabel, kolom-kolom hasil dari tr dan td ini disebut dengan table cell yaitu sebagai lokasi dimana kita memasukkan data-data yang akan di tampilkan.
Berikut adalah contoh tabel yang terdiri dari 3 baris dan 2 kolom.

<table border="1">
 <tr>
  <td>Cell 1 - Baris 1 Kolom 1</td>
  <td>Cell 2 - Baris 1 Kolom 2</td>
 </tr>
 <tr>
  <td>Cell 3 - Baris 2 Kolom 1</td>
  <td>Cell 4 - Baris 2 Kolom 2</td>
 </tr>
 <tr>
  <td>Cell 5 - Baris 3 Kolom 1</td>
  <td>Cell 6 - Baris 3 Kolom 2</td>
 </tr> 
</table>
Hasil:

Cell 1 – Baris 1 Kolom 1 Cell 2 – Baris 1 Kolom 2
Cell 3 – Baris 2 Kolom 1 Cell 4 – Baris 2 Kolom 2
Cell 5 – Baris 3 Kolom 1 Cell 6 – Baris 3 Kolom 2
Dalam contoh sengaja ditambah dengan atribut border agar kita dapat melihat posisi dari tabel tersebut, karena secara default nilai dari border ini adalah 0 jika tidak disertakan dengan tag <table>.
Mengatur lebar dan tinggi tabel.
Untuk mengatur lebar table digunakan atribut width atau bisa juga dengan style CSS dengan properti width. Untuk lebar dan tinggi dari td kita gunakan atribut style dengan properti width dan height.
Berikut adalah contoh tabel dengan lebar 75% dari lebar dokumen dan lebar kolom masing 50% dengan tinggi pada baris pertama adalah 40px.
 
<table border="1" width="75%">
 <tr>
  <td style="width:50%;height:40px;">Baris 1 Kolom 1</td>
  <td>Baris 1 Kolom 1</td>
 </tr>
 <tr>
  <td>Baris 2 Kolom 1</td>
  <td>Baris 2 Kolom 2</td>
 </tr>
 <tr>
  <td>Baris 3 Kolom 1</td>
  <td>Baris 3 Kolom 2</td>
 </tr>
</table>
Hasil:

Baris 1 Kolom 1 Baris 1 Kolom 1
Baris 2 Kolom 1 Baris 2 Kolom 2
Baris 3 Kolom 1 Baris 3 Kolom 2
Untuk satuan ukuran widht dan height dari atribut maupun style tersebut kita dapat menggunakan px atau %. Untuk pengaturan lebar dan tinggi pada td kita cukup memasukkan pada kolom pertama secara otomatis kolom-kolom berikutnya akan mengikuti pengaturan tersebut.
Menggabungkan kolom pada tabel
Table Cell atau baris dan kolom dari tabel tersebut dapat kita gabungkan sesuai kebutuhan bentuk tabel yang diinginkan.
Untuk menggabungkan kolom dalam tabel digunakan atribut colspan.
 
<table border="1" width="75%">
 <tr>
  <td colspan="2">Gabungan Kolom 1&amp;2 pada Baris 1</td>
 </tr>
 <tr>
  <td style="width:50%">Baris 2 Kolom 1</td>
  <td>Baris 2 Kolom 2</td>
 </tr>
 <tr>
  <td>Baris 3 Kolom 1</td>
  <td>Baris 3 Kolom 2</td>
 </tr>
</table>
Hasil:

Gabungan Kolom 1&2 pada Baris 1
Baris 2 Kolom 1 Baris 2 Kolom 2
Baris 3 Kolom 1 Baris 3 Kolom 2
Sedangkan untuk menggabungkan baris dalam tabel digunakan atribut rowspan.
 
<table border="1" width="75%">
 <tr>
  <td style="width:50%" rowspan="2">Gabungan Baris 1&amp;2 pada Kolom 1</td>
  <td>Baris 1 Kolom 2</td>
 </tr>
 <tr>
  <td>Baris 2 Kolom 2</td>
 </tr>
 <tr>
  <td>Baris 3 Kolom 1</td>
  <td>Baris 3 Kolom 2</td>
 </tr>
</table>
Hasil:

Gabungan Baris 1&2 pada Kolom 1 Baris 1 Kolom 2
Baris 2 Kolom 2
Baris 3 Kolom 1 Baris 3 Kolom 2
Mengatur jarak kolom pada tabel
Untuk mengatur posisi cell dalam tabel digunakan atribut cellpadding dan cellspacing.
Cellpadding adalah untuk pengaturan sisi dari bagian dalam cell.
 
<table border="1" width="75%" cellpadding="8">
 <tr>
  <td style="width:50%;">Baris 1 Kolom 1</td>
  <td>Baris 1 Kolom 2</td>
 </tr>
 <tr>
  <td>Baris 2 Kolom 1</td>
  <td>Baris 2 Kolom 2</td>
 </tr>
</table>
Hasil:

Baris 1 Kolom 1 Baris 1 Kolom 2
Baris 2 Kolom 1 Baris 2 Kolom 2
Sedangkan Cellspacing adalah pengaturan sisi dari bagian luar cell.
 
<table border="1" width="75%" cellspacing="8">
 <tr>
  <td style="width:50%">Baris 1 Kolom 1</td>
  <td>Baris 1 Kolom 2</td>
 </tr>
 <tr>
  <td>Baris 2 Kolom 1</td>
  <td>Baris 2 Kolom 2</td>
 </tr>
</table>
Hasil:

Baris 1 Kolom 1 Baris 1 Kolom 2
Baris 2 Kolom 1 Baris 2 Kolom 2
Membuat titel pada tabel.
Untuk tabel yang lengkap dengan titel, kita bisa menambahkan tag <caption> tepat setelah tag <table> dan kita juga bisa mengganti td dengan th (table heading) sebagai titel dari baris maupun kolom.
Caption dan th akan secara otomatis berada pada posisi tengah dan th akan menghasilkan tulisan tebal.
 
<table border="1" width="75%">
<caption>Disini adalah titel tabel ini</caption>
 <tr>
  <th style="width:50%;">Header Kolom 1</th>
  <th>Header Kolom 2</th>
 </tr>
 <tr>
  <td>Baris 1 Kolom 1</td>
  <td>Baris 1 Kolom 2</td>
 </tr>
 <tr>
  <td>Baris 2 Kolom 1</td>
  <td>Baris 2 Kolom 2</td>
 </tr>
</table>
Hasil:
Disini adalah titel tabel ini
Header Kolom 1 Header Kolom 2
Baris 1 Kolom 1 Baris 1 Kolom 2
Baris 2 Kolom 1 Baris 2 Kolom 2
Membuat background pada tabel
Untuk membuat background pada tabel kita gunakan atribut style dengan properti background.
Berikut adalah contoh table dengan background warna kuning muda dengan heading warna merah.
 
<table style="background:#ffc" width="75%" border="1">
 <tr>
  <th style="background:red;width:50%;">Header Kolom 1</th>
  <th style="background:red;">Header Kolom 2</th>
 </tr>
 <tr>
  <td>Baris 1 Kolom 1</td>
  <td>Baris 1 Kolom 2</td>
 </tr>
 <tr>
  <td>Baris 2 Kolom 1</td>
  <td>Baris 2 Kolom 2</td>
 </tr>
</table>
Hasil:

Header Kolom 1 Header Kolom 2
Baris 1 Kolom 1 Baris 1 Kolom 2
Baris 2 Kolom 1 Baris 2 Kolom 2
Seperti kita lihat bahwa border dari cell tersebut terlihat terlalu tebal padahal kita membuat nilai dari atribut border adalah 1px.
Ini terjadi karena secara default atribut cellpadding dan cellspacing pada elemen table memiliki nilai masing-masing 1px.
Jadi untuk menghilangkannya kita harus memasukkan kedua atribut tersebut dengan nilai 0.

<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="background:#ffc" width="75%" border="1">
...
</table>
Atau kita juga bisa menggunakan style CSS yaitu dengan properti border-collapse:collapse.
 
<table style="border-collapse:collapse;background:#ffc" width="75%" border="1">
 <tr>
  <th style="background:red;width:50%;">Header Kolom 1</th>
  <th style="background:red;">Header Kolom 2</th>
 </tr>
 <tr>
  <td>Baris 1 Kolom 1</td>
  <td>Baris 1 Kolom 2</td>
 </tr>
 <tr>
  <td>Baris 2 Kolom 1</td>
  <td>Baris 2 Kolom 2</td>
 </tr>
</table>
Hasil:

Header Kolom 1 Header Kolom 2
Baris 1 Kolom 1 Baris 1 Kolom 2
Baris 2 Kolom 1 Baris 2 Kolom 2
Pada link berikut ini kita akan membuat contoh tabel dengan CSS baik itu dengan atribut style (inline) maupun internal dan eksternal CSS.

Minggu, 22 Maret 2015

PROGRAM PENGGAJIAN KARYAWAN


PROGRAM PENGGAJIAN KARYAWAN

program untuk menghitung gaji karyawan, Dengan ketentuan sbb:

Input :
1. Nama karyawan bisa memuat spasi contoh: rendra rena
2. Nik
3. Jenis kelamin[0=perempuan,1=laki-laki]
4. Status pernikahan[0=single,1=menikah]
5. Kendaraan[0=motor,1=mobil]
6. Gaji pokok
7. Uang makan

Output:
1. Tunjangan dengan syarat :
  • Jika jenis kelamin laki-laki dan status menikah maka mendapat 500 selain itu tunjangan 0
2. Transport dengan syarat :
  •  jika kendaraan mobil maka mendapat 1000
  •  jika kendarran motor maka mendapat 500
  • jika selain itu maka 0
3. Gaji kotor

  • gaji kotor = gaji pokok + tunjangan + uang makan + transport
4. Pajak
  • 5% dari gaji kotor 0.05*gaji kotor
5. Gaji bersih
  • Gaji bersih = gaji kotor - pajak


#include <iostream>
#include <conio>
#include <stdio>

main(){
char nama[50];
int jenis_kelamin, nik, status_pernikahan, kendaraan, gaji_pokok, uang_makan, tunjangan, transport, gaji_kotor, pajak, gaji_bersih;

cout<<"\n";
cout<<" =-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=\n";
cout<<"\n";
cout<<"              PROGRAM SLIP PENGGAJIAN KARYAWAN\n";
cout<<"\n";
cout<<" =-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=\n";
cout<<"\n";
cout<<"                               -=-=Menu Slip Gaji=-=-\n";
cout<<"\n";
cout<<" ====================================================\n";

cout<<" Nama Karyawan : ";gets(nama);
cout<<" NIK                     : ";cin>>nik;
cout<<" Jenis Kelamin 0= Perempuan, 1= Laki-Laki : ";cin>>jenis_kelamin;
cout<<" Status 0 = Single, 1 = Menikah   : ";cin>>status_pernikahan;
cout<<" Kendaraan 0 = motor, 1 = mobil : ";cin>>kendaraan;
cout<<" Masukkan Gaji Pokok    : ";cin>>gaji_pokok
cout<<" Masukkan Uang Makan : ";cin>>uang_makan;

cout<<" ====================================================\n";

if(jenis_kelamin==1 && status_pernikahan==1)
{
tunjangan=500;
}
else{
tunjangan=0;
}
if(kendaraan==0)
{
transport=500;
}
else if(kendaraan==1)
{
transport=1000;
}
else
{
transport=0;
}
gaji_kotor=gaji_pokok+tunjangan+uang_makan+transport;
pajak=0.05*gaji_kotor;
gaji_bersih=gaji_kotor-pajak;

cout<<"            *   Tunjangan   : "<<tunjangan<<endl;
cout<<"            *   Transpor      : "<<transport<<endl;
cout<<"            *   Gaji Kotor   : "<<gaji_kotor<<endl;
cout<<"            *   Pajak           : "<<pajak<<endl;
cout<<" ====================================================\n";
cout<<"            -  Gaji Bersih    : "<<gaji_bersih<<endl;

getch();
}

Kamis, 19 Maret 2015

3 Tanda Kecerdasan Emosi (EQ)


Banyak orang sudah mendengar mengenai EQ atau Emotional Quotient atau Emotional Intelligent yang juga sering disebut dengan Kecerdasan Emosi. Banyak pula orang yang sudah tahu bahwa EQ penting untuk kehidupan dan merupakan indikator kesuksesan yang sangat signifikan.

Namun, jika ditanya, orang seperti apakah yang disebut orang yang cerdas emosi (atau EQ-nya baik)? Banyak orang masih bingung menjawabnya.

Kebanyakan orang berpikir EQ atau Kecerdasan Emosi berkaitan dengan menjadi sabar, tidak marah-marah, baik hati, dan bisa kalem dalam berbagai keadaan. Inilah mitos keliru mengenai Kecerdasan Emosi atau EQ.

Jika Anda benar-benar belajar mendalam tentang Kecerdasan Emosi / EQ, Anda akan mengetahui bahwa cerdas emosi terletak pada PROSES, bukan HASIL. Apa hasil akhir keputusan dan perilaku seseorang tidak bisa serta merta dipakai untuk menilik tingkat Kecerdasan Emosi / EQ seseorang. Karena, sebuah tindakan yang sama, bisa saja dihasilkan dari 2 proses yang bertolak belakang sama sekali.

Misalnya, tindakan memarahi seseorang. Bagi orang yang EQ-nya buruk, dia marah sebagai akibat luapan emosi yang tak bisa ia kendalikan lagi dan ia “lampiaskan” begitu saja dalam kemarahannya. Sebaliknya, orang yang cerdas emosi juga mungkin saja memarahi seseorang, namun tindakan marahnya lahir justru dari penguasaan diri dan pengambilan keputusan secara SADAR bahwa memang dia ingin marah agar mendapatkan hasil yang produktif.

Dua-duanya sama-sama marah, namun proses menghasilkan “marah”nya berbeda. Yang satu kehilangan kontrol diri, sedang yang lain, justru lahir dari awareness dan penguasaan diri yang kuat.

Maka di sinilah sebenarnya esensi Kecerdasan Emosi / EQ, yaitu pada bagaimana proses lahirnya sebuah keputusan atau tindakan, apakah melewati proses pencerdasan emosional? Atau tidak sama sekali.

Nah, dalam artikel kali ini, saya akan membahas mengenai 3 tanda orang yang matang secara emosional, atau bisa dikatakan memiliki Kecerdasan Emosi (EQ) yang kuat. Tentu saja sebenarnya indikatornya bukan hanya 3 ini, tetapi jika saya tuliskan semua, artikel ini akan menjadi sangat panjang.

Mari kita mulai.


#1 Holistic Thinking

Semakin dewasa seseorang, maka seharusnya semakin kuat penguasaan dirinya. Dan itu ditunjukkan melalui cara berpikirnya yang holistik. Artinya, sebelum dia memutuskan atau bertindak, dia sudah menyadari apa dampak dan konsekuensi menyeluruh dari keputusan dan tindakannya.

Lihatlah anak kecil, ketika mereka ingin melakukan sesuatu, mereka SEGERA melakukannya tanpa memikirkan apa akibatnya. Ketika mereka ingin mainan api, mereka segera melakukannya tanpa menyadari bahwa api itu bukan hanya bisa berbahaya untuk dirinya sendiri, tetapi juga bisa menimbulkan bencana buat lingkungan dan orang-orang sekitarnya.

Orang yang dewasa tidak bertindak hanya karena “pengen” atau sekedar karena dorongan meluap oleh perasaannya. Orang yang cerdas emosi tidak marah hanya karena sedang merasa kesal dan ingin marah. Orang yang EQ-nya tinggi, tidak melakukan sesuatu karena dorongan perasaan semata.

Justru anak-anaklah yang melakukan semuanya karena dorongan perasaan mereka. Karena itulah anak-anak, kemampuan penguasaan emosinya masih sangat lemah.

Maka, salah satu tanda kecerdasan emosi (EQ) adalah kemampuan seseorang untuk berpikir secara menyeluruh. Ketika kita memutuskan untuk membeli sesuatu, memutuskan untuk bertindak sesuatu, apakah itu melewati proses berpikir yang holistik? Artinya sudah mempertimbangkan dari banyak sisi (bukan hanya dari sisi keuntungan diri-sendiri semata).



#2 Decide by Character, Not Feeling

Tanda kedua kematangan emosional adalah kemampuannya untuk memutuskan atau bertindak berdasarkan karakter, bukan berdasarkan perasaan.

Karakter adalah sesuatu yang dibangun, bukan dibawa sejak lahir. Karakter lahir dari pengulangan kebiasaan yang terus-menerus.

Contoh, pada saat kita ditawarkan “uang suap”, mungkin dorongan keinginan dan perasaan kita mendorong untuk kita menerimanya. Tetapi, sebagai orang yang cerdas emosi dan matang, kita tidak boleh bertindak berdasarkan “pengen”, namun bertindak berdasarkan karakter apa yang ingin kita bangun dalam diri kita.

Maka, ketika kita bertekad membangun karakter “jujur” dan “berintegritas”, meskipun sebenarnya kita ingin sekali menerima suap itu, namun kita harus tetap memutuskan menolaknya. Inilah yang disebut dengan kompetensi Delay Gratification dalam Kecerdasan Emosi (EQ).



#3 Dealing with Storm

Tanda kematangan emosional yang ketiga adalah ketahanan terhadap tekanan. Orang yang dewasa sudah seharusnya mampu memikul tanggung jawab lebih banyak daripada anak kecil. Dan tanggung jawab berbicara mengenai beban dan pressure.

Salah satu keluhan terbesar terhadap Gen-Y dan Gen-Z adalah kerapuhan mereka dalam menerima tekanan. Tentu saja saya tidak ingin menjadi judgemental terhadap generasi muda, namun dari sudut pandang EQ, orang yang cerdas emosi adalah orang yang bisa mengelola tekanan-tekanan dan memiliki self motivation yang tangguh.

Jika seorang dewasa mudah sekali break down hanya karena sedikit tekanan, apa bedanya dia dengan anak-anak yang dengan segera menangis dan menjerit-jerit ketika dimarahi atau ditegur?

Meski masih ada beberapa indikator EQ lainnya, namun setidaknya dengan melatih 3 hal di atas, sebenarnya kita sudah melatih meningkatkan level Kecerdasan Emosi (EQ) kita.


sumber: http://edukasi.kompasiana.com/2015/03/18/3-tanda-kecerdasan-emosi-eq-731093.html

Cara Membuat link di HTML

Cara Membuat link di HTML

Tujuan kata Hypertext dari HTML adalah membuat sebuah text yang ketika di-klik akan pindah ke halaman lainnya. HTML menggunakan tag <a>untuk keperluan ini.
Link ditulis dengan <a> yang merupakan singkatan cari anchor (jangkar). Setiap tag <a> setidaknya memiliki sebuah atribut href. Dimana href berisi alamat yang dituju (href adalah singkatan dari hypertext reference).
Agar lebih jelas, kita akan lihat menggunakan contoh. Silahkan buka text editor dan buat kode seperti dibawah ini.
Contoh penggunaan tag link <a>:
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
  <title>Penggunaan Tag Link </title>
</head>
<body>
  <h1>Belajar Tag Link</h1>
  <p>Saya sedang belajar HTML dari
  <a href="http://www.duniailkom.com">Duniailkom</a></p>
</body>
</html>
Cara Membuat link di HTML

Alamat Absulut dan Alamat Relatif

Pada contoh diatas kita menuliskan alamat link secara lengkap dengan bagian “http://www.”. Penulisan seperti ini disebut juga dengan external link, yang berarti kita membuat link ke alamat lain di internet, atau lebih dikenal dengan: alamat absolut.
Alamat absolut adalah penulisan alamat file dengan menyertakan nama website, seperti: href=”http://www.duniailkom.com/belajar_html.html”, atau href=”http://www.wikipedia.org”.
Namun jika kita ingin membuat link di dalam situs yang sama, maka tidak perlu menyebutkan alamat lengkap tersebut. Tetapi cukup mencantumkan alamat file yang dituju relatif kepada file saat ini. Jenis alamat ini disebut alamat relatif.
Sebagai contoh alamat relatif, apabila kita ingin membuat link kepada file hello.html pada folder yang sama dengan file saat ini, maka atribut hrefnya, berisi: href=”hello.html”. Berikut adalah kode HTMLnya:
Contoh penggunaan tag link <a> untuk alamat relatif:
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
  <title>Penggunaan Tag Link </title>
</head>
<body>
  <h1>Belajar Tag Link</h1>
  <p>Halaman HTML pertama saya adalah <a href="hello.html">Hello</a></p>
</body>
</html>
Cara Membuat link di HTML Relative
Alamat absolute ditulis dengan lengkap, seperti http://www.duniailkom.com, atau jika kita merujuk kepada halaman tertentu, menjadi http://www.duniailkom.com/nama_halaman.html.
Alamat relatif maksudnya adalah relatif kepada file tempat kita memanggil link ini. Seandainya nama file kita adalah belajar_link.html, dan dalam folder yang sama terdapat halaman belajar_list.html, kita dapat menggunakan href=”belajar_list.html” untuk membuat link ke halaman belajar_list.html .
Jika file tersebut berada di dalam folder lagi_belajar, maka alamat relatifnya menjadi href=”lagi_belajar/belajar_list.html. Namun bagaimana jika halaman tersebut berada 2 tingkat di luar folder saat ini? Kita dapat menggunakan href=”../../belajar_list.html, untuk naik 2 folder diatasnya.

Atribut tag <a>: target

Atribut penting lainnya dari tag <a> adalah target. Atribut ini digunakan untuk menentukan apakah link yang dituju terbuka di jendela browser saat ini, atau terbuka di jendela baru.
Secara default, setiap link yang kita tulis akan terbuka pada jendela yang sama (menimpa halaman web saat ini). Tetapi apabila kita ingin halaman tersebut terbuka pada tab baru, gunakan atribut target=”_blank”.
Contoh penggunaan tag link <a> dengan atribut target:
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>Penggunaan Tag Link </title>
</head>
<body>
<h1>Belajar Tag Link</h1>
<p>Saya sedang belajar html dari <a href="http://www.duniailkom.com"
target=”_blank”>Duniailkom</a> dan akan terbuka pada tab baru</p>
</body>
</html>
Cara Membuat link di HTML 3
Jika kita men-klik link tersebut, maka halaman duniailkom.com akan terbuka di tab baru, dan tidak menimpa tab saat ini.

Selasa, 17 Maret 2015

Text Berjalan

Salah satu bentuk modifikasi tulisan di blog adalah dengan membuat efek teks yang bisa bergerak. Bisa dari kanan ke kiri, atau dari atas ke bawah dan sebaliknya. Teks efek ini disebut marquee, untuk lebih jelasnya pengertian dari Marquee adalah bahasa HTML untuk memberikan efek sebuah kata atau kalimat menjadi berjalan atau bergerak. Marquee ini mempunyai daya tarik tersendiri karena animasi berjalan/bergeraknya tersebut, selain itu penggunaan marquee ini bisa menghemat tempat pada blog anda.
 
Misalkan anda mempunyai sebuah widget khusus pertukaran link yang di pasang di sidebar, bila pertukaran link anda sudah mencapai puluhan atau ratusan tentu saja akan membuat sidebar anda menjadi sangat panjang dan yang pasti akan terlihat sangat jelek.
 
Kekurangan marquee yang baru saya temukan adalah ketika konten atau isi dari marquee melebihi kapasitas (height atau width), sewaktu loading blog belum selesai seluruh isi marquee akan terlihat, dan itu memang cukup mengganggu juga. Berikut beberapa atribut yang bisa digunakan untuk marquee agar terlihat lebih bagus dan cantik 
  • bgcolor : Atribut ini digunakan untuk mengatur background dari text yang akan diberi efek marquee.
  • direction : Digunakan untuk mengatur gerakan dari text tersebut (up, down, left right).
  • scrollamount : Untuk mengatur kecepatan dari gerakan text (angka dalam px), semakin tinggi angka yang digunakan, maka akan semakin cepat gerakan dari textnya.
  • behaviour : Untuk mengatur efek dari gerakannya (slide, scroll, alternate).
  • width : Untuk mengatur lebar dari area text nya (dinyatakan dalam px atau %).
  • height : Untuk mengatur tinggi dari area text nya (dinyatakan dalam px atau %).
  • align : Untuk mengatur posisi (center, left, right).
  • onmouseover : Untuk memberhentikan efek ketia disorot(hover) mouse.
  • onmouseout : Untuk melanjutkan efek bila mouse sudah tidak menyorot(hover) text.
Sebenarnya masih banyak atribut-atribut lain yang bisa anda gunakan, atribut diatas hanyalah atribut yang sering digunakan. Sekarang kita lihat contoh dari efek-efek marquee ini.

Contoh marquee dari kiri ke kanan  

<marquee direction="right" scrollamount="2"> Contoh Marquee dari kiri ke kanan </marquee>
Contoh Marquee dari kiri ke kanan

Contoh marquee dari kanan ke kiri 

<marquee direction="left" scrollamount="2"> Contoh Marquee dari kanan ke kiri </marquee>
Contoh Marquee dari kiri ke kanan

Contoh marquee dari atas ke bawah  

<marquee direction="down" scrollamount="2" height="100" width="50%"> Contoh Marquee dari atas ke bawah </marquee>
Contoh Marquee dari atas ke bawah

Contoh marquee dari bawah ke atas  

<marquee direction="up" scrollamount="2" height="100" width="50%"> Contoh Marquee dari bawah ke atas </marquee>
Contoh Marquee dari bawah ke atas

Contoh marquee dengan menggunakan background biru dan warna font putih  

<font color="white"><marquee direction="right" scrollamount="2" bgcolor="blue"> Contoh Marquee dengan menggunakan background biru dan warna font putih </font></marquee>
Contoh Marquee dengan menggunakan background biru dan warna font putih

Contoh marquee berhenti bergerak ketika di sorot mouse dan bergerak kembali ketika sudah tidak di sorot  

<marquee direction="down" scrollamount="2" onmouseover="this.stop()" onmouseout="this.start()" height="100"> Contoh marquee berhenti bergerak ketika di sorot mouse dan bergerak kembali ketika sudah tidak di sorot </marquee>
Contoh marquee berhenti bergerak ketika di sorot mouse dan bergerak kembali ketika sudah tidak di sorot
Itulah beberapa contoh efek-efek marquee yang bisa anda gunakan, anda bisa berexplorasi lebih jauh lagi. Silahkan anda bereksperimen sendiri.
Selamat mencoba !

Web Service

Apa itu Web Service?

Web service menurut W3.org mendefinisikan web service sebagai “sebuah software aplikasi yang dapat teridentifikasi oleh URI dan memiliki interface yang didefiniskan, dideskripsikan, dan dimengerti oleh XML dan juga mendukung interaksi langsung dengan software aplikasi yang lain dengan menggunakan message berbasis XML melalui protokol internet”.
Web service adalah sebuah sofware aplikasi yang tidak terpengaruh oleh platform, ia akan menyediakan method-method yang dapat diakses oleh network. Ia juga akan menggunakan XML untuk pertukaran data, khususnya pada dua entities bisnis yang berbeda.
Definisi lain : Web service  adalah sistem software yang dirancang untuk mendukung interopabilitas mesin-ke-mesin yang dapat berinteraksi melalui jaringan.  Web service memiliki antarmuka yang dijelaskan dalam format mesin-processable (khusus WSDL). Sistem lain berinteraksi dengan  Web service dalam cara ditentukan oleh deskripsi dengan menggunakan pesan SOAP, biasanya disampaikan menggunakan HTTP dengan serialisasi XML dalam hubungannya dengan Web lainnya yang terkait standar.
Dalam pengertian yang sederhana , XML Web Services dapat di definisikan sebagai aplikasi yang diakses oleh aplikasi yang lain. Mungkin orang berpendapat itu semacam web site, tetapi itu bukan demikian. Ada perbedaan – perbedaan yang membedakan dengan web site.
Perbedaan tersebut dapat dilihat dibawah ini :

WEB SITE
  1. Memiliki web interface
  2. Dibuat untuk ber interaksi langsung dengan user
  3. Dibuat untuk bekerja pada web browser.
WEB SERVICES
  1. Tidak memiliki interface yang bagus
  2. Dibuat untuk ber interaksi langsung dengan applikasi yang lain baik beda OS / Konsep sekalipun.
  3. Dibuat untuk bekerja pada semua tipe client applikasi / perangkat device
Beberapa karakteristik dari web service adalah:
  • Message-based
  • Standards-based
  • Programming language independent
  • Platform-neutral
Beberapa key standard didalam web service adalah: XML, SOAP, WSDL and UDDI.
SOAP (Simple Object Access Protocol) adalah sebuah XML-based mark-up language untuk pergantian pesan diantara aplikasi-aplikasi. SOAP berguna seperti sebuah amplop yang digunakan untuk pertukaran data object didalam network. SOAP mendefinisikan empat aspek didalam komunikasi: Message envelope, Encoding, RPC call convention, dan bagaimana menyatukan sebuah message didalam protokol transport.
Sebuah SOAP message terdiri dari SOAP Envelop dan bisa terdiri dari attachments atau tidak memiliki attachment. SOAP envelop tersusun dari SOAP header dan SOAP body, sedangkan SOAP attachment membolehkan non-XML data untuk dimasukkan kedalam SOAP message, di-encoded, dan diletakkan kedalam SOAP message dengan menggunakan MIME-multipart.

WSDL (Web Services Description Language) adalah sebuah XML-based language untuk mendeskripsikan XML. WSDL menyediakan service atau layanan yang mendeskripsikan service request dengan menggunakan protokol-protokol yang berbeda dan juga encoding. WSDL memfasilitasi komunikasi antar aplikasi. WSDL akan mendeskripsikan apa yang akan dilakukan oleh web service, bagaimana menemukannya dan bagaimana untuk mengoperasikannya.
Spesifikasi WSDL mendefinisikan tujuh tipe element:
  1. Types – element untuk mendefinisikan tipe data. Mereka akan mendefinisikan tipe data (seperti string atau integer) dari element didalam sebuah message.
  2. Message – abstract, pendefinisian tipe data yang akan dikomunikasikan.
  3. Operation – sebuah deskripsi abstract dari sebuah action yang didukung oleh service.
  4. Port Type – sebuah koleksi abstract dari operations yang didukung oleh lebih dari satu endpoints.
  5. Binding – mendefinisikan penyatuan dari tipe port (koleksi dari operasioperasi) menjadi sebuah protokol transport dan data format (ex. SOAP 1.1 pada HTTP). Ini adalah sebuah protokol konkret dan sebuah spesifikasi data format didalam tipe port tertentu.
  6. Port – mendefinisikan sebuah komunikasi endpoint sebagai kombinasi dari binding dan alamat network. Bagi protokol HTTP,  sebuah bentuk dari URL sedangkan bagi protokol SMTP, ini adalah sebuah form dari email address.
  7. Service – satu set port yang terkorelasi atau suatu endpoints.
WSDL mendefinisikan service sebagai sebuah koleksi dari endpoints network. Sebuah definisi abstrak dari endpoints dan messages adalah ia bersifat terpisah dari pembangunan network atau penyatuan data format. Pembagian ini menyebabkan penggunaan kembali abstract description dari data yang akan dipertukarkan (message exchange) dan abstract collection dari operasi (ports) Protokol konkret dan spesfikasi data format bagi tipe port tertentu menentukan binding yang dapat digunakan kembali(reusable). Sebuah port adalah sebuah network address yang dikombinasikan reusable binding; sebuah service adalah koleksi dari port-port.

Sedangkan UDDI (Universal Description, Discovery and Integration) adalah sebuah service registry bagi pengalokasian web service. UDDI mengkombinasikan SOAP dan WSDL untuk pembentukan sebuah registry API bagi pendaftaran dan pengenalan service. Ia menyediakan sebuah area umum dimana sebuah organisasi dapat mengiklankan keberadaan mereka dan service yang diberikan (web service).
Semantik pada Web service adalah harapan bersama tentang perilaku layanan, khususnya dalam menanggapi pesan yang dikirim ke tujuan. Akibatnya, ini adalah “kontrak” antara entitas pemohon dan badan penyedia tentang tujuan dan konsekuensi dari interaksi. Meskipun kontrak ini merupakan keseluruhan perjanjian antara entitas penanya dan entitas penyedia tentang bagaimana dan mengapa masing-masing agen akan berinteraksi, itu belum tentu tertulis atau eksplisit dinegosiasikan. Ini mungkin eksplisit atau implisit, lisan atau tertulis, mesin processable atau manusia berorientasi, dan mungkin suatu perjanjian hukum atau kesepakatan informal (non-hukum).

Ada banyak cara bahwa entitas penanya mungkin terlibat dan menggunakan Web service. Secara umum, langkah-langkah yang luas berikut yang diperlukan, seperti yang diilustrasikan pada Gambar 1.  (1) pemohon dan penyedia entitas menjadi dikenal satu sama lain (atau setidaknya satu menjadi tahu untuk yang lain); (2) peminta dan penyedia entitas entah bagaimana setuju pada deskripsi layanan dan semantik yang akan mengatur interaksi antara pemohon dan agen penyedia; (3) deskripsi layanan dan semantik direalisasikan oleh pemohon dan agen penyedia, dan (4) pemohon dan agen penyedia bertukar pesan, sehingga melakukan beberapa tugas atas nama pemohon dan badan penyedia. (Ie, pertukaran pesan dengan agen penyedia merupakan wujud nyata dari berinteraksi dengan layanan Web penyedia entitas.)


Arsitektur Web service melibatkan teknologi berlapis banyak dan saling terkait. Ada banyak cara untuk memvisualisasikan teknologi ini, seperti halnya ada banyak cara untuk membangun dan menggunakan Web service. Gambar 2 di bawah ini memberikan sebuah ilustrasi dari beberapa keluarga teknologi.


Kapan Kita Gunakan Web Services ?
Web Services itu digunakan saat kita akan mentransformasi sebuat bisnis logik / sebuah class dan object yang terpisah dalam 1 ruang lingkup yang menjadi satu, sehingga tingkat keamanan dan security dapat di tangani dengan baik. Selain itu Web Service juga lebih mudah dalam process deploymentnya, karena tidak memerlukan registrasi khusus ke dalam sistem operasi. Web Service cukup diupload ke Web Server dan siap diakses oleh pihak-pihak yang telah diberikan otorisasi. Web Service berjalan di port 80 yang merupakan protokol standar HTTP, dengan demikian mengurangi resiko terblokir oleh firewall. Kendala arsitektur COM/DCOM adalah memerlukan konfigurasi khusus di sisi firewall, dan  ini tidak perlu dilakukan untuk mengakses Web Service.

Beberapa vendor luar negeri mulai berkolaborasi satu sama lain dengan konsep web services , diantaranya : IBM, Microsoft , SUN , ORACLE Diantaranya contoh web services yang sudah jadi dan dipakai adalah web services keluaran Microsoft ( Microsoft Passport ) – web services untuk user name dan password yang sudah dipasang di web site  Microsoft dan HOTMAIL.
Mau contoh aplikasi sederhana web service, tunggu artikel berikutnya..!


Sumber : ilmukomputer.com, w3.org dan berbagai sumber.
luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com